Safety dalam Keseharian

Posted by Unknown On Minggu, 14 April 2013 0 komentar

Kebiasaan yang baik ditempat kerja baik di Kantor, Workshop, Pabrik/Mill maupun di Warehouse, diharapkan terbawa ke rumah. Tapi sebaliknya, kebiasaan buruk dirumah jangan dibawa ke tempat kerja. Hal ini mungkin terdengar sederhana, tapi bila tak percaya, coba bayangkan kalau ini terjadi dengan salah satu keluarga kita, semisal kita mengendarai sepeda motor kita jatuh dan luka, bagaimana perasaan anak-istri kita pastinya menangis dan sedih harus melihat kita kesakitan bahkan nyampai kita berbaring di Rumah sakit, atau bahkan sebaliknya apabila ini terjadi pada anak/istri kita, pastinya kita menangis juga perasaan menyesal pasti ada. Apakah kita tega melihat ini semua terjadi.
Saya sebagai perantau selalu ingat pesan Orang Tua (Ayah dan Ibu) bahkan Nenek, saudara dari orang tua (Bude, Pakde, Paklik, Bulek, dll) saat kita mau berangkat Merantau atau lewat Telepon mereka selalu ngomong "Hati-hati di sana (diperantauan) dan jaga kesehatan". dari pesan sederhana itulah sebenarnya Orang Tua sudah percaya kita bisa menjaga diri dan tidak berperilaku sembrono yang mengakibatkan celaka yang ujung-ujung menjadi beban pikiran keluarga kita di rumah. Intinya Orang Tua akan bahagia dan tenang  kalau kabar anak-anaknya dalam keadaan sehat dan selamat.
Safety yang kita dapat dari perusahaan diharapkan dapat diterapkan dikeseharian kita. Maka akhirnya didalam dunia safety, munculllah apa yang disebut OFF-THE-JOB SAFETY. Semua hal-hal yang baik dikantor atau perusahaan, diharapkan tertular pada keluarga dan kehidupan keseharian.
Kita ambil contoh 1 hal yang mudah. Penyimpanan botol racun. Botol racun, diperusahaan kita kenal dengan sebutan “B3” atau “Bahan Beracun dan Berbahaya.” Namanya keren bukan? Tapi tidak keren dampaknya.
Diperusahaan saja, masih ada yang suka menyimpan material lain, di bekas drum B3. Maklum, menggunakan bahan yang tak terpakai lagi. Tapi ini sama sekali tidak boleh. Dirumah atau ditempat kerja, pernahkah kita meletakan racun tanpa label? Atau meletakan cairan pembersih didalam bekas botol air mineral?
Mungkin sekarang kita tertawa dan mengatakan: ”Tidak Mungkin!” tapi bila salah satu dari keluarga kita yang tak sengaja menelan racun, hanya karena orang rumah kita salah meletakan botolnya, maka kita tidak akan tertawa lagi.
Hal lain dalam keseharian: patuh pada peraturan. Bila kita lihat saat dijalan raya, aturan tentang penggunaan Safety Belt atau Seat Belt sejak 5 November 2003 lalu sudah wajib. Tetapi kok masih banyak yang melanggar? Menunggu ditilang polisi? Oh, rupanya sudah disiapkan, kalau ditilang nanti siap ”damai”.
Padahal, bila kita masuk perusahaan, semua prosedur harus ditaati. Nah, untuk hal yang sederhana ini, terbawakah budaya patuh kita pada prosedure atau SOP ini kedalam keseharian kita? Kita bisa lihat, mungkin bagi pengendara motor sering ”Menerabas” lampu merah. Atau menyusul dari sebelah kiri. Atau tidak memberikan tanda saat  belok. Atau mengemudi/membonceng orang tanpa safety helmet.
Diluar perusahaan, kita masih menunggu sanksi. Kita berbuat seolah-olah semua yang kita lakukan dalam safety itu adalah peraturan belaka. Padahal polisi ataupun pihak yang berwenang tidak dapat mengembalikan nyawa yang hilang bila tabrakan, atau mereka tidak akan membayar biaya rumah sakit, bila pengemudi mengalami luka parah.
Semua yang kita lakukan dalam safety adalah untuk diri kita sendiri. Maka anehlah, bila safety diperusahaan tidak terbawa dalam keseharian kita. Bayangkan saja, dalam 24 jam sehari, waktu anda berada ditempat kerja hanya 8 jam atau 1/3 dari satu hari. Dalam 16 jam lain, anda berada di rumah, berolahraga, dan berbagai aktifitas lainnya, dimana kita juga terpapar/terancam dalam bahaya.
Bila akhirnya kita mengalami suatu luka serius dirumah (off-the-job safety), maka kita rugi, dan perusahan pun rugi, karena anda tidak produktif di keesokan harinya. Oleh karena itu, pada ManisMata Site's kali ini, pesan yang dibawa cukup sederhana. Bawalah safety pada keseharian kita. Entah itu di rumah, entah itu dijalan/jalan raya, ataupun ditempat-tempat rekreasi. Think safety and work safety. Atau bisa juga ”Go home, play, and come back safety.” Promosikanlah “off-the-job safety” sebanyak mungkin, bahkan lebih tepatnya “off-the-job SHE” karena kesehatan pun layak dipertahankan di rumah dan dimana saja, demikian pula dengan penyelamatan lingkungan dimulai dari diri kita dan rumah kita.
Lima Menit “Think Safety”
Untuk Kebahagiaan Sepanjang Hidupmu
Untuk Kebahagiaan Istri & Anak-anakmu

Semoga artikel Safety dalam Keseharian bermanfaat bagi Anda.

Jika artikel ini bermanfaat,bagikan kepada rekan melalui:

Posting Komentar